Apa kabar teman-teman dunia maya?
Dalam keadaan bahagia kan ya? Aku doakan kita semua selalu dalam keadaan bahagia dan selalu beruntung, aamiin.
Aku ada cerita nih dari Bengkulu, beberapa hari kemarin Bengkulu menjadi lokasi sebuah hajatan besar. Pada tanggal 5-7 September 2017 ada kegiatan internalisasi cagar budaya di Bengkulu. Kegiatan ini diselenggarakan di rumah pengasingan Bung Karno dan benteng Marlborough. Alhamdulillah acara yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu ini berjalan lancar dan meriah. Oh ia, terimakasih kepada tim Media Center Provinsi Bengkulu yang memberikan info ini lewat berita. Kalau tidak sepertinya aku akan ketinggalan sebuah acara besar dan bagus.
Acara yang berlangsung di rumah pengasingan Bung Karno dan benteng Marlborough mengingatkanku tentang kedua bangunan bersejarah ini. Bangunan yang menjadi saksi sejarah perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan. Sudah lama tidak main ke sana, terutama ke benteng Marlborough. Maklumlah, kesibukan dan sok sibuk membuat aku jadi jarang kunjungan ke tempat sejarah ini (mohon dimaafkan).
Tapi tunggu dulu, kalian semua kenal kan dengan benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu? Awas lho kalau tidak kenal, jika kalian adalah warga negara Indonesia maka kalian bersalah kalau tidak kenal dengan benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno.
Mengapa warga negara Indonesia bersalah jika tidak kenal dengan benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu?
1. Benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung karno adalah saksi sejarah Indonesia
2. Benteng Marlborough adalah benteng terluas di Asia Tenggara
3. Benteng Marlborough adalah salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki rempah-rempah yang
bermutu dan diinginkan oleh banyak orang
4. Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu adalah saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia
5. Dan mungkin hal-hal lain yang aku juga belum tahu
Alasan di atas menurutku sudah cukup membuat kita bersalah jika tidak kenal dengan kedua bangunan bersejarah ini. Ia kan? Baiklah, kalau begitu yuk kenalan lebih dekat dengan benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu.
Benteng Marlborough
![]() |
Benteng Marlborough Sumber foto: Mas Prio BoBe |
Benteng berbentuk kura-kura ini dibangun oleh Eist India Company (EIC) pada tahun 1713-1719. Benteng Marlborough menempati lahan seluas 44,105 meter persegi di Kelurahan Kebun Keling Kota Bengkulu. Bangunan ini memiliki panjang 240,5 m dan lebar 170,5 m. Lantai benteng terbuat dari marmer hitam yang berhiaskan cangkang moluska di permukaannya. Konon kabarnya marmer ini didatangkan langsung dari Madras, India. Jauhnya perjalanan mu marmer, terimakasih sudah menjadi bagian dari benteng di Bengkulu.
![]() |
Bagian kantor EIC di dalam benteng Marlborough Sumber foto: Mas Prio BoBe |
Sebagai informasi tambahan nih, dinding benteng bagian dalam dan luarnya memiliki ketebalan yang berbeda. Campuran tembok benteng Marlborough adalah kapur, pasir dan susunan bata. Kalau kata pemandu wisatanya kemarin untuk perekat para pekerja menggunakan putih telur. Itulah mengapa tembok benteng terkenal kuat, tidak retak walaupun Bengkulu sering diguncang gempa.
Untuk atap bangunan benteng berupa akulturasi dasain barat dan timur dengan genteng didatangkan dari luar Bengkulu. Ia lho, di gentengnya masih ada tulisan nama pabrik pembuatan genteng, Tan Liok Tjau Batavia Java; Stoon-Panen (v) Fabriek ven Echt; Tick El Warken, Palembang; Petrus Recout & Co Maastrich, keren-keren ya nama produsen gentengnya. Luar biasah, ternyata bangunan ini bahannya benar-benar percampuran berbagai macam tempat.
Ada sesuatu yang baru di benteng Marlborough, sekarang di benteng kita bisa belajar sejarah sambil nonton. Benteng di yang sekarang di bawah pengelolaan BPCB Jambi ini memiliki ruang audio visual. Ruangan audio visual memanjakan para tamu dengan film-film sejarah berdirinya benteng hingga zaman kemerdekaan.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Baiklah, kita masuk ke pembahasan tentang rumah pengasingan Bung Karno. Rumah yang berlokasi di Jl. Sukarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu ini adalah rumah tinggal Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu dalam periode tahun 1938-1942. Dulunya rumah ini adalah milik seorang pedagang yang bernama Lion Bwe Seng, tetapi akhirnya ditempati oleh Bung Karno selama pengasingan di Bengkulu. Dalam periode waktu ini beliau banyak menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar. Ini terbukti dengan adanya peralatan pentas drama yang masih tersimpan rapi di rumah pengasingan tersebut.
Drama yang ditampilkan adalah drama Monte Carlo, drama ini adalah strategi beliau untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Selama di pengasingan beliau tetap hobi membaca lho, terbukti dengan banyaknya buku-buku sejarah yang bejejer rapi dalam rumah Bung Karno. Sayangnya buku-buku tersebut berbahasa Belanda, aku yang belum paham bahasa Belanda ini banyak tersenyum melihat bukunya (tak paham hehee).
Rumah pengasingan yang juga di bawah pengawasan BPCB Jambi ini juga masih menyimpan bukti sejarah Bung Karno selama di Bengkulu. Ada foto-foto selama masih di Bengkulu, foto-foto beliau dengan keluarga. Ada sepeda yang biasa beliau gunakan selama di Bengkulu dan meja pertemuan. Ada lagi yang terkenal, di bagian belakang rumah ini ada sebuah sumur yang katanya bisa membuat awet muda. Itu mitos yang menyebar entah dari mana, yang jelas air sumur di rumah pengasingan ini jernih dan segar.
![]() |
Aku dan teman-teman pasang aksi di depan rumah pengasingan Bung Karno Sumber foto: Koleksi probadi |
Aku dan teman-teman suka sekali foto-foto di kawasan rumah pengasingan Bung Karno, selain bisa sambil belajar sejarah, tempatnya juga cantik. Cocok sekali untuk diupload ke sosmed lho. Kalau yang di bawah ini adalah lukisan rumah pengasingan Bung Karno dari tanah liat oleh Pak Zaenal Beta di acara pembukaan Internalisasi Cagar Budaya kemarin. Ternyata dalam lukisan rumah pengasingan ini tetap cantik.
![]() |
Lukis tanah liat Pak Zaenal Beta Sumber foto: Koleksi pribadi |
Sebagai warga negara Indonesia, yuk kita jaga bersama semua warisan sejarah ini.
Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?
Main yuk ke benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu. Banyak sekali ilmu pengetahuan dan sejarah yang bisa kita pelajari di sana. Sekalian jalan-jalan, karena tempat-tempat itu adalah tempat bagus untuk dinikmati dan bagus untuk berfoto ria dengan yang tersayang.
Emoticon